Kenali 4 Modus Pembobolan Rekening Bank Lewat Soceng (Social Engineering)
Kejahatan rekayasa sosial atau social engeering (soceng) sedang marak-maraknya. Banyak orang sudah jadi korban kejahatan modus Soceng ini.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pun memberikan peringatan dan modus-modus yang dipakai dalam Soceng ini. Terutama, yang mengatasnamakan perbankan.
Soceng adalah teknik manipulasi yang bersifat eksploitatif terhadap kesalahan manusia untuk mendapatkan informasi pribadi, akses, atau barang berharga.
Soceng ini memanfaatkan teknologi komputer dan digital dalam teknis operasinya. Rekayasa sosial ini umumnya dilakukan melalui telepon atau internet.
Soceng merupakan salah satu metode yang digunakan oleh peretas untuk memperoleh informasi tentang targetnya, dengan cara meminta informasi itu langsung kepada korban atau pihak lain yang mempunyai informasi itu.
Tidak penipuan ini juga biasanya berupa penyebaran informasi-informasi palsu di jejaring sosial atau pesan singkat yang mengatasnamakan pihak bank tertentu. Hal ini tentu bisa merugikan banyak orang bila tak berhati-hati. Bila terjebak, maka uang yang dimiliki bisa lenyap.
OJK menyebut 4 modus penipuan dengan cara Soceng yang biasa dilakukan:
1. Info Perubahan Tarif Transfer Bank
Penipu berpura-pura sebagai pegawai bank dan menyampaikan informasi perubahan tarif transfer bank kepada korban. Penipu meminta korban mengisi link formulir yang meminta data pribadi seperti PIN, OTP, dan password.
2. Tawaran Menjadi Nasabah Prioritas
Penipu menawarkan iklan upgrade menjadi nasabah prioritas dengan segudang rayuan promosi. Penipu akan meminta korban memberikan data pribadi seperti Nomor Kartu ATM, PIN, OTP, Nomor CVV/CVC, dan password.
3. Akun Layanan Konsumen Palsu
Akun media sosial palsu yang mengatasnamakan bank. Biasanya muncul ketika ada nasabah yang menyampaikan keluhan terkait layanan perbankan. Pelaku akan menawarkan bantuan untuk menyelesaikan keluhannya dengan mengarahkan ke website palsu pelaku atau meminta nasabah memberikan data pribadinya.
4. Tawaran Menjadi Agen Laku Pandai
Penipu menawarkan jasa menjadi agen laku pandai bank tanpa persyaratan rumit. Penipu akan meminta korban mentransfer sejumlah uang untuk mendapatkan mesin EDC.
Itu tadi 4 modus begal rekening dengan menggunakan Soceng. Untuk itu, nasabah jangan lupa, petugas bank tidak akan meminta atau menanyakan password, PIN, MPIN, OTP, atau data pribadi kamu. Selain itu, selalu cek keaslian telepon, akun media sosial, email, dan website bank digunakan.
Kamu harus hati-hati jika tiba-tiba ada program kuis yang masuk ke lama pribadi kamu. Awas dan waspada terhadap pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
"Yang lahir bulan September absen di sini"
"Yang lahir pas hari pahlawan absen di sini"
"Yang punya rekening di bank Anu kasih jempol"
Waspada ya....