Tips Cerdas Mengajukan Kredit atau Pembiayaan ke Bank atau Fintech
Kredit atau pembiayaan menjadi hal penting bagi masyarakat yang tidak memiliki kemampuan cukup uang cash. Namun, mereka memiliki kemampuan membayar di masa depan sehingga melakukan transaksi kredit atau pembiayaan.
Salah satu kebutuhan yang dibayarkan melalui pembiayaan adalah konsumsi. Kebutuhan sehari-hari ini mencakup keinginan membeli barang atau sekadar menghabiskan waktu makan di luar.
Sebagian membayar dengan cash, sebagian dengan kredit. Tentunya membeli barang secara tunai dan kredit masing-masing memiliki manfaat dan risiko.
Membeli barang secara tunai relatif lebih hemat, namun kamu harus memiliki uang yang mencukupi untuk barang yang hendak dibeli. Sedangkan, membeli barang secara kredit akan bermanfaat jika dana yang Sobat miliki terbatas dan tidak bisa menabung lebih lama untuk membeli barang tersebut.
Namun, membeli barang secara kredit dapat memiliki risiko di antaranya adalah perlu membayar bunga bersama cicilan pokok, membayar denda jika terlambat membayar cicilan, dan barang diambil kembali oleh perusahaan pembiayaan jika gagal bayar.
Sebelum mengajukan pinjaman atau kredit, kamu harus perhatikan ini:
Bagaimana cara perhitungan bunga pada perusahaan pembiayaan?
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menjelaskan perhitungan bunga dilakukan berdasarkan jenis bunga yang diterapkan. Setiap perusahaan pembiayaan menetapkan jenis bunga yang berbeda.
Adapun, contoh bunga pada produk pembiayaan adalah bunga flat dan bunga efektif. Bunga flat, menerapkan besaran bunga berdasarkan pokok utang yang harus dibayar, sehingga nilai cicilan yang dibayarkan untuk setiap periode pembayaran selalu sama.
Sedangkan, bunga efektif menerapkan besaran bunga berdasarkan sisa pokok utang, jadi porsi bunga dan cicilan pokok yang dibayarkan setiap periode dapat berbeda, namun besar angsuran per bulan tetap sama.
Selain jenis bunga, kata OJK, perlu memperhatikan fitur produk pembiayaan lainnya, seperti tenor atau periode angsuran dan uang muka. Selain itu, ketentuan pembayaran seperti nilai denda, penalti atau akuisisi barang jika terjadi gagal bayar juga harus Sobat pahami.
Dalam mengajukan kredit atau pembiayaan penting sekali memperhatikan kemampuan bayar.
Tujuannya, agar cicilan tidak membuat resah. Ini penting supaya kamu tahu kemampuan bayar kamu seperti apa dan seberapa besar kredit yang bisa kamu ajukan.
Berikut adalah beberapa tips dalam mengajukan kredit atau pembiayaan:
Pertama, jangan impulsif.
Lakukan kredit untuk memenuhi kebutuhan bukan keinginan. Jangan lupa buat perbandingan mengenai pembelian secara tunai dan juga kredit.
Kedua, kumpulkan uang muka jika diperlukan.
Uang muka dapat meringankan jumlah cicilan yang perlu Sobat bayarkan.
Ketiga, pahami kemampuan bayar.
Pastikan besar cicilan setiap bulan tidak lebih dari 30% pendapatan perbulan, sehingga arus keuangan tidak terganggu.
Keempat, sisihkan pos keuangan khusus untuk bayar cicilan.
Kamu dapat membayar cicilan secara konsisten. Sobat juga dapat memanfaatkan fitur autodebet untuk memudahkan pembayaran cicilan secara rutin.
Yang paling penting nih, pastikan perusahaan pembiayaan terdaftar dan berizin dari OJK.
Nanti, saat transaksi ada:
- Mempelajari surat perjanjian serta ketentuan pembiayaan;
- Mengisi formulir dan melakukan analisa kelayakan pembiayaan;
- Membayar uang muka dan menerima bukti pembelian barang; dan
- Melunasi cicilan secara konsisten.
Nah, ini tips-tips keren dari OJK soal pengajuan kredit atau pembiayaan ya. Semoga kamu selalu produktif.