Waspada Investasi Bodong: Modus, Cara, dan Janji Manis Investasi Bodong
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencermati jumlah investor di pasar modal terus mengalami pertumbuhan. OJK menyebut jumlah investor pada 2021 meningkat tajam mencapai 7,48 juta.
Jumlah ini meningkat sebesar 92,99 persen dari posisi tahun sebelumnya, yaitu sebanyak 3,88 juta investor. Dari jumlah tersebut, 80 persen merupakan investor milenial.
Tingginya minat masyarakat berinvestasi pada instrumen keuangan mau tidak mau memunculkan urgensi penguasaan literasi keuangan yang memadai. Literasi sangat dibutuhkan agar masyarakat benar-benar memahami profil risiko produk keuangan.
Masyarakat membutuhkan pengetahuan terkait cara kerja produk-produk investasi. Tujuan dari pengetahuan tersebut adalah agar masyarakat tidak mudah tergiur oleh narasi berupa keuntungan cepat. Bahkan, literasi dibutuhkan sedini mungkin, sejak dari sekolah.
Implementasi prinsip-prinsip tersebut antara lain konsumen berhak mendapatkan informasi yang jelas dan akurat terkait sebuah produk jasa keuangan. Maraknya kasus binary option mencuatkan kesadaran akan pentingnya literasi keuangan tersebut.
Teknologi mendorong lahirnya produk investasi baru yang semakin beragam dan memudahkan masyarakat membeli produk tersebut dengan harga yang sangat terjangkau. Investor ritel perlu mendalami produk-produk ini agar berinvestasi yang sesuai dengan karakter risiko dan tujuan investasi.
Literasi juga dibutuhkan agar investor ritel mampu melakukan diversifikasi produk yang bersifat spekulasi jangka pendek dengan investasi jangka panjang. Salah satu instrumen investasi yang cukup mudah adalah produk reksadana.
Di sisi lain, berinvestasi kini semakin mudah, termasuk hanya dengan menggunakan aplikasi, masyarakat bisa berinvestasi kapan saja dan di mana saja. Oleh sebab itu, masyarakat dan calon investor harus memastikan terlebih dahulu, apakah sebuah aplikasi tersebut legal atau tidak.