Turki dan China Perluas Kerja Sama Teknologi dan Energi
JAKARTA -- Turki dan China meningkatkan kerja sama dan investasi di bidang teknologi, energi, dan pariwisata, mengingat potensi pasar yang besar. Perusahaan-perusahaan China telah meningkatkan investasi di Turki di berbagai bidang termasuk jasa, infrastruktur dan logistik.
Ahmet Burak Daglioglu, presiden Kantor Investasi Kepresidenan Turki, mengatakan bertemu dengan perusahaan dan investor Tiongkok di bidang teknologi dan mobilitas elektronik di kota-kota termasuk Beijing, Shanghai, dan Guangzhou.
“Kami sangat gembira dengan perjalanan ini, berharap dapat bertemu dengan investor dan pengusaha Tiongkok yang mencari peluang investasi di Eropa dan mengundang mereka untuk berinvestasi di Türkiye,” kata Daglioglu seperti dikutip dari Xinhua.
Tiongkok telah menjadi mitra dagang terbesar ketiga bagi Turki, dengan total nilai barang yang diperdagangkan di antara mereka mencapai 38,55 miliar dolar AS pada tahun 2022 dan investasi langsung Tiongkok di Türkiye melebihi 2,4 miliar dolar pada akhir tahun 2022, menurut statistik Tiongkok.
Daglioglu mengatakan kedua belah pihak harus memperluas kerja sama teknologi, yang dapat menjadi keunggulan kompetitif investasi Tiongkok di Turki, yang mencakup elektronik konsumen, semikonduktor, pasokan baterai, dan mobilitas elektronik.
“Kendaraan listrik adalah industri paling kompetitif di Turki, dan kami yakin Turki adalah negara terbaik untuk berinvestasi di kawasan kami untuk kendaraan listrik, di mana terdapat daya beli masyarakat yang tinggi,” katanya.
Daglioglu juga meyakini bahwa investasi di industri energi harus ditingkatkan. “Perusahaan Tiongkok cukup kompetitif dalam proyek energi, jadi kami juga berharap mereka berinvestasi pada proyek energi di Türkiye,” katanya.
Ia mencatat bahwa kedua negara juga memiliki potensi besar untuk kerja sama di bidang digitalisasi, mengingat ekosistem digital Türkiye yang relatif matang.
“Kami percaya bahwa kedua belah pihak dapat mengembangkan hubungan di beberapa bidang berbeda seperti investasi, teknologi, energi dan pariwisata,” tambahnya, “dan kemudian kita dapat memiliki hubungan ekonomi yang lebih berkelanjutan di masa depan.”