Tips Investasi Aman dan Untung untuk Pemula
Investasi merupakan satu keharusan. Kalau kamu belum pernah investasi, mulailah dari sekarang. Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. Dengan berinvestasi atau menabung, kamu bisa merealisasikan tujuan-tujuan hidup kamu di masa yang akan datang. Misalnya untuk membeli rumah, berlibur ke luar negeri, biaya pendidikan, biaya pernikahan, dan masih banyak lagi.
Bingung mesti mulai dari mana? Jangan khawatir. Buat kamu yang newbie, tips-tips di bawah ini bisa jadi kamu jadikan acuan.
1. Pahami dulu kondisi keuanganmu
Hal ini penting untuk mengetahui besaran dana yang bisa kamu investasikan. Berapa jumlah yang harus diinvestasikan? Tidak sama tentunya untuk setiap orang. Paling tidak kisaran 20 persen dari pendapatan per bulan sebaiknya diinvestasikan atau ditabung.
Menurut para ahli keuangan, sebanyak menggunakan 50 peren pendapatan dialokasikan untuk biaya hidup, 30 persen untuk membayar hutang, selebihnya sebesar 20 persen investasi. Persentase investasi ini sebenarnya bukan angka yang mutlak mengingat kondisi keuangan tiap individu berbeda. Bisa jadi lebih besar, atau bahkan lebih kecil dari 20 persen.
Yang penting, di titik mana pun kamu memulai, tetap targetkan untuk menambah persentase dana yang akan diinvestasikan ke depannya. Usahakan untuk tidak berhenti di satu titik agar dana kita terus berkembang.
2. Tentukan tujuan berinvestasi
Investasi pastinya ditujukan untuk menambah nilai kekayaan kita. Tapi kamu juga harus lebih spesifik terkait tujuan berinvestasi. Misalkan untuk biaa pendidikan, membeli rumah dan lain sebagainya.
Karena hal ini juga terkait dengan jangka waktu investasi yang akan kita lakukan dan return yang kita harapkan. Setelah ditetapkan tujuan yang spesifik, kamu bisa mulai memilih produk investasi yang sesuai.
3. Kenali Produk Investasi
Ketersediaan dana juga akan menentukan jenis investasi yang akan kita tuju. Oleh karena itu, pahami dulu jenis investasi yang ada dan legal. Sebut saja da deposito, tabungan perencanaan, Obligasi Republik Indonesia (ORI), nabung saham, dana pensiun, asuransi hingga investasi logam mulia emas. Investasi emas misalnya, bisa dimulai dari nilai di bawah Rp 50.000 melalui tabungan emas. Sementara ORI bisa dimulai dari nominal Rp 1 juta dan kelipatannya.
4. Semakin Tinggi Return, Semakin Besar Resikonya
Ini rumus utama investasi. Semakin besar keuntungan yang kamu dapatkan, semakin tinggi pula resiko sebuah investasi. Jangan terbuai dengan keuntungan yang besar, jika kamu masih belum memahami seluk beluk produk investasi tersebut. Saat ini banyak ditawarkan keuntungan investasi yang sangat tinggi dan cenderung tidak masuk akal. Jika kamu ragu terhadap suatu produk investasi, kamu bisa melakukan konfirmasi ke regulator terkait, seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
5. Mulai dari Jumlah Kecil
Setelah menentukan jenis investasinya, mulailah dari jumlah kecil terlebih dahulu untuk meminimalkan resiko yang mungkin ada. Selagi kamu memulai, cobalah untuk terus belajar mengenali produk investasi lain. Ingat, investasi merupakan proses yang membutuhkan kesabaran dan disiplin untuk bisa membuahkan hasil. Jangan mudah tergiur pada iming-iming keuntungan yang sangat besar dalam waktu singkat.
6. Hal yang pertama dilakukan
Berinvestasi atau menabung sebaiknya dilakukan di awal. Begitu gaji turun, langsung sisihkan persentase yang sudah dianggarkan untuk investasi, bersamaan dengen pengeluaran rutin lainnya di awal bulan. Di sini kita harus mulai membangun kesadaran bahwa investasi adalah sebuah kewajiban, sama seperti halnya kita membayar tagihan listrik atau telepon.
7. Jangan Menaruh Telur di Satu Keranjang
Usahakan untuk berinvestasi di instrumen berbeda. Hal ini dimaksudkan untuk meminimalisir resiko yang mungkin muncul. Jika satu instrumen mengalami kerugian, paling tidak dana kamu yang ada di instrumen investasi lainnya masih bisa terselamatkan.
8. Jangan Terjebak Investasi Bodong
Karena itu pastikan legalitas produk investasi yang kita ikuti. Pastikan institusi yang menawarkan investasi telah memiliki izin lembaga yang berwenang, seperti OJK, Bank Indonesia, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) atau Kementerian Koperasi. Produk investasi yang benar akan menjamin keamanan terhadap aset kita.
Penyelenggaranya juga tidak serta merta menjanjikan keuntungan bombastis dalam waktu singkat. Jika kamu masih ragu terhadap legalitas suatu produk investasi, bisa mengkonfirmasinya melalui kontak OJK 157 dan layanan whatsapp resmi 081-157-157-157.
Setelah membaca panduan di atas, semoga kamu semakin percaya diri yah untuk memulai investasi. Ingat untuk tidak gampang tergiur dengan hasil yang instan dalam jumlah besar.
Selamat berinvestasi!