Begini Cara Kaya Berlimpah Cuan ala Orang Cina
Selama berabad-abad, orang Cina telah berhasil bertahan dan berkembang di hampir setiap bagian dunia. Mereka telah menunjukkan ketangguhan dan tekad yang luar biasa dalam mencapai tujuan, bahkan dalam keadaan yang paling sulit sekali pun. Tentunya yang menjadi pertanyaan, apa rahasia di balik kesuksesan abadi mereka?
Menurut buku 'The Chinese Way to Wealth and Prosperity' karya Michael Justin Lee, kesuksesan ini tidak terlepas dari sikap orang-orang Cina yang memegang teguh tradisinya. Walau begitu, mereka cukup fleksibel untuk beradaptasi dengan lingkungan tempat mereka berada, sehingga nilai-nilai tersebut bisa menyesuaikan dengan masa kekinian.
Bangsa Cina sangat menekankan status sosial. Menurut survei, mereka sebenarnya merupakan bangsa yang paling materialistis di dunia. Semakin sejahtera seseorang, semakin tinggi status sosialnya. Bahwa materi sangat penting bagi etnis Tionghoa bisa juga dilihat dari sejarahnya.
Bangsa Cina Kuno merupakan salah satu dari peradaban yang memiliki mata uang yang terstandarisasi. Uang koin sudah digunakan sejak jaman 1000 Sebelum Masehi di Cina. Bangsa Cina juga merupakan bangsa pertama yang memperkenalkan uang kertas. Uang kertas ini digunakan pertama kali di masa Dinasti Song pada abad ke-11.
Pentingnya materi juga tercermin dari ajaran Konfusianisme, merupakan aliran yang sangat berpengaruh di Cina. Ajaran ini menekankan perlunya untuk menghemat uang dan bijaksana dalam membelanjakan uang. Itulah sebabnya kenapa budaya menabung sangat kental dalam tradisi bagsa Cina. Tujuannya apalagi kalau bukan supaya aset yang dimiliki terus berkembang. Karena semakin besar asetnya, semakin terhormat statusnya.
Ada banyak hal yang bisa dijadikan acuan terkait bagaimana orang Cina mengelola keuangannya. Kamu bisa belajar juga loh supaya bisa cuan. Simak di bawah ini.
1. Disiplin Mengelola Uang
Sekeren apapun rencana keuangan yang kamu buat, tidak akan ada gunanya selama kamu tidak disiplin dalam menjalankannya. Fokus pada tujuan dan tidak gampang tergoda, itu prinsip yang dipegang orang Cina terkait mengelola uang.
2. Lebih Banyak Saving Ketimbang Spending
Spending is ok. Tapi liat dulu saldomu. Jangan-jangan masih butuh saving. Kalau ternyata sudah cukup amam untuk spending, tanyakan lagi pada, tujuannnya untuk apa? Kalau untuk sesuatu yang produktif sih, oke-oke saja. Semisal mentraktir relasi makan malam supaya proyek gol, jelas oke karena ada tujuan yang hendak dicapai.
3. Tidak Berutang, Apalagi untuk Tujuan yang Konsumtif
Banyak perusahaan besar memiliki utang. Tapi tujuan dari utang ini adalah untuk ekspansi agar perusahaannya berkembang lagi. Artinya, ada keuntunan yang menunggu di depan sana untuk dikejar. Nah, kalau kita tarik ke lingkup yang lebih mikro, utang sebenarnya dibolehkan apabila untuk tujuan yang produktif. Masalahnya, kecenderungan saat ini, utang dibuat untuk menjalankan pola hidup yang konsumtif. Hal inilah yang dihindari oleh orang Cina. Karena berutang untuk tujuan yang konsumtif berpotensi menggerus nilai aset yang kita miliki.
4. Investasi
Karena materi sangat penting, maka orang Tionghoa Cina berorientasi pada bagaimana nilai asetnya bisa terus bertambah. Jawabannya ya investasi. Investasi ini bisa berupa inevestasi di pasar modal ataupun perbankan.
5. Menyisihkan Pendapatan untuk dijadikan modal bisnis
Cara lain untuk menambah kekayaan adalah menambah modal bisnis. Ini juga hal yang lazim dilakukan.
6. Menabung
Orang Cina sangat suka menabung. Negara Cina merupakan negara dengan tingkat tabungan tertinggi di dunia loh.
Cina masih berdiri terpisah dengan salah satu tingkat tabungan tertinggi di dunia, besarannya berkisar antara 35-40 persen dari Gross Domestic Product (GDP) mereka. Bandingkan dengan rata-rata saving rate global yang sebesar 20 persen, dan 15 hanya persen untuk negara berkembang.
7. Tidak Menyimpan Telur di Satu Keranjang
Ini berarti, tidak menginvestasikan uang di satu instrumen. Tujuannya adalah untuk meminimalisir resiko. Karena jika semua uang kita ditanamkan di satu tempat, ketika terjadi kerugian otomatis uang kita juga ikut menguap.
8. Tidak Cepat Puas
Sebesar apapun keuntungan yang diperoleh, jangan berhenti di situ. Segera pelajari lebih jauh kemungkinan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar lagi. Perlu diingat, faktor resiko juga harus dipertimbangkan. Jadi tidak serta merta mencari keuntungan tapi mengabaikan resiko yang muncul.
9. Pergi Mengembara
Ada ungkapan seperti ini, di belahan mana pun di dunia ini, kita pasti akan menemukan orang Cina. Tidak salah juga sih. Tujuan awal dari migrasi ini beragam, mulai dari alasan politik hingga ekonomi. Satu hal yang pasti, budaya ini semakin menempa mental bangsa Cina untuk bertahan di tempat baru.
Dari paparan di atas, sisi mana yang bisa kamu jadikan acuan? Semoga sukses ya