Bank Emas atau Bullion Bank: Pengertian dan Lingkup Kerjanya
Indonesia memiliki potensi besar pada penyimpanan emas. Produksi emas oleh smelter PT Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur, memunculkan potensi besar pada sistem perbankan untuk menerima transaksi emas, selain mata uang pada umumnya.
Karena itu, pemerintah merencanakan pembentukan bullion bank atau bank yang bisa menerima emas dalam transaksinya mulai tahun depan. Dengan nilai investasi awal 200 juta dolar AS, smelter PT Freeport di Gresik bisa memproduksi 35 ton emas.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan kalau peluang ini ditangkap dengan bullion bank, tidak perlu lagi kirim emas ke Singapura. Karena kebanyakan sekarang dikirim ke Singapura, dari Singapura masuk lagi ke Indonesia.
Rencana pembentukan bullion bank ini untuk mengelola emas di Indonesia. Potensi komoditas emas dari Indonesia masih cukup besar sebab Indonesia memiliki lokasi tambang emas terbesar di dunia.
Cadangan emas di tambang Grasberg di Papua mencapai 30,2 juta ounce. Indonesia juga menjadi produsen emas terbesar nomor 7 di dunia dengan angka 130 ton per tahun.
Kondisi tersebut berbanding terbalik dengan tingkat konsumsi emas yang masih rendah. Hal itu di antaranya investasi ritel untuk emas baru sebanyak 172.800 ounce.
Bullion bank dinilai bisa memberi sejumlah manfaat bagi negara. Antara lain, sumber pembiayaan industri, diversifikasi produk bagi bank, hingga penghematan devisa.
Pengertian Bank Emas atau Bullion Bank
Bank emas atau bullion bank melayani transaksi emas juga perak baik dalam hal penyimpanan, penjualan, maupun pembelian. Bank emas juga menyediakan layanan pemberian kredit atau pembiayaan dengan jaminan surat berharga emas yang disimpan di bank emas.
Jadi, Bank Emas ini tidak sekadar jual beli emas seperti yang dikerjakan Pegadaian saat ini. Fungsi perbankan berupa pembiayaan dan pinjaman tetap ada. Kliring tetap berjalan dan manajemen risiko juga ada.
Bank emas memberikan banyak layanan, salah satunya tabungan emas. Juga pembiayaan dengan jaminan emas. Sertifikat emas bisa dipakai untuk jaminan penerbitan pinjaman bagi masyarakat.
Bank emas bisa memberi pinjaman dalam bentuk emas dan uang. Emasnya terstandarisasi dan punya sertifikat resmi.
Bank emas memberikan dampak besar bagi kegiatan ekonomi nasional. Bagi kalangan pebisnis, bank emas bisa menjadi sumber baru pembiayaan proyek-proyek mereka.
Bagi masyarakat, bank emas menjadi tempat transaksi emas baik beli maupun jual atau menyimpan emas. Dan bagi pemerintah, bank emas menciptakan peluang-peluang serta penghematan devisa negara.
Di dunia ada 35 bank emas yang praktiknya secara umum sama. Indonesia sebagai negara produsen emas sudah seharusnya memiliki bank emas.
Apalagi, salah satu aset berharga dalam penyimpanan cadangan devisa nasional oleh Bank Indonesia (BI) adalah emas.
ARTIKEL MENARIK LAIN: 2 Tips Main Saham Supaya Dapat Cuan Gede