Tips Investasi: Ini 5 Perbedaan Saham dan Obligasi
Di pasar modal kita mengenal dua istilah atau instrumen investasi yang sangat terkenal: saham (shares) dan obligasi (bonds). Apa sih beda keduanya?
Pertama, seperti dikutip dari situs OJK, Saham adalah surat penyertaan modal sebagai tanda kepemilikan perusahaan yang diterbitkan perusahaan berstatus publik ditandai dengan kode Tbk (terbuka).
Ketika membeli saham sebuah perusahaan, seseorang akan mendapatkan hak kepemilikan perusahaan sebesar modal yang disertakan. Semakin banyak lot saham yang dimiliki, semakin banyak pula modal yang disertakan pada perusahaan dan semakin besar hak kepemilikan saham yang dimiliki oleh investor.
Artinya, kamu bisa memiliki saham perusahaan-perusahaan idaman kamu dengan investasi yang kamu tanamkan.
Obligasi merupakan surat pengakuan utang jangka panjang sebagai tanda seseorang menjadi kreditur. Jadi, posisi kamu dengan membeli obligasi adalah sebagai pemberi kredit. Keren kan.
Tetapi kamu tidak dalam posisi memiliki sekian persen perusahaan atau lembaga yang obligasinya kamu beli.
Kedua, saham diterbitkan perusahaan berstatus publik ditandai dengan kode Tbk (terbuka). Perusahaan berstatus publik merupakan perusahaan yang sahamnya telah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan dapat diperjualbelikan kepada publik.
Sementara, obligasi tidak hanya diterbitkan oleh perusahaan, obligasi juga dapat diterbitkan oleh pemerintah dalam bentuk surat berharga nasional.
Berbeda dengan saham yang diterbitkan oleh perusahaan publik, obligasi yang diterbitkan pemerintah dijamin oleh undang-udang.
Ketiga, perbedaan yang berdasarkan cara menjual dan membeli. Saham memiliki jangka waktu tidak terbatas, dapat diperjualbelikan setiap saat di bursa.
Proses transaksi di bursa disebut sebagai pembelian melalui pasar sekunder, sementara jika saham baru dirilis atau melakukan initial public offering (IPO) saham diperjualbelikan di pasar perdana.
Berbeda dengan saham, obligasi memiliki jatuh tempo. Waktu jatuh tempo obligasi bergantung pada keputusan penerbit, ada obligasi jangka pendek yang memiliki jatuh tempo 365 hari, dan ada pula yang memiliki waktu jatuh tempo lebih dari lima tahun.
Waktu jatuh tempo atau maturity adalah waktu saat kamu sebagai pemiliki surat berharga dapat mencairkan atau menerima dana pokok.
Keempat, jika membeli obligasi kamu mendapat bunga obligasi atau kupon, sementara di saham kamu mendapat dividen dan keuntungan kenaikan harga saham.
Bunga obligasi atau kupon adalah nilai bunga yang diterima pemegang obligasi secara berkala. Kupon dibayarkan setiap periode tertentu.
Dividen adalah bagian keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham. Umumnya dividen dibayarkan satu kali dalam satu tahun yaitu di bulan Januari hingga Maret melalui RUPS.