Ini Caranya Supaya Arisan Lebih Banyak Manfaatnya Buat Kantong Kita
Pernah gak dengar istilah kaya gini: aku ikut arisan supaya bisa menabung jadi uangnya gak kepake buat belanja gak jelas. Tapi benarkan kalau arisan ini bisa disamakan dengan menabung?
Sebenarnya agak kurang tepat kalau menyamakan arisan dengan menabung atau investasi.
Pertama, dalam menabung kita pasti akan mendapatkan pembagian keuntungan yang menambah nilai pokok uang kita. Sementara dalam arisan, jumlah uang yang kita terima saat menang kocokan relatif tidak bertambah.
Kedua, prinsip arisan juga tidak sejalan dengan prinsip investasi. Alih-alih menyimpan uang, yang ada kamu harus keluar uang lebih banyak karena harus mentraktir peserta arisan lain ketika kamu menang. Belum lagi godaan belanja yang selalu muncul kare merasa baru dapat uang banyak.
Ketiga, resiko 'gagal bayar'. Maksudnya, kita tidak mendapatkan uang yang menjadi hak kita karena arisan tersebut berhenti di tengah jalan. Banyak loh kasus uang arisan dibawa kabur oleh ketuanya, atau ada anggota yang sudah menang tapi malas membayar sisa bulan yang masih ada.
Jadi, kalau tujuannya untuk menabung atau investasi, arisan jelas bukan pilihan yang tepat. Tapi buat ibu-ibu terutamanya, arisan merupakan satu hal yang sulit dihindari Karena arisan ini terkait dengan yang namanya pertemanan. Ada perasaan tidak enak kalau gak ikutan, semisal arisan RT. Betul gak?
Sebenarnya tidak apa-apa ikut arisan, yang penting bagaimana kita memanfaatkan arisan itu agar kita juga bisa memperoleh keuntungan bagi diri sendiri. Bagaimana caranya?
1. Pastikan tujuan arisan
Sebelum mengikuti arisan, tanyakan dulu apa sih sebenarnya tujuan kita bergabung di kelompok arisan. Kalau tujuannya untuk silaturahmi atau menambah teman, berarti biaya yang dikeluarkan masuknya ke ongkos sosial alias biaya bergaul. Tapi sayang sekali jika kamu hanya berhenti sampai titik ini. Upayakan supaya jaringan arisan yang kamu masuki ini lebih produktif dan menghasilkan. Caranya bagaimana? Simak poin berikutnya.
2. Jadikan sarana networking
Arisan bisa menjadi sarana untuk membangun networking loh. Dari jaringan kecil yang terbangun ini, kita bisa mengembangkan bisnis yang kita miliki. Jika kita punya produk yang bisa dijual, selalu bawa produknya ke momen arisan. Kalau yang dijual makanan, bolehlah dibuka satu kemasan buat tester. Atau jika yang dijual pakaian, kita bisa menjadikan diri kita sebagai display dengan mengenakan produk yang dijual.
Jika belum ada yang berhasil dijual, jangan khawatir, paling tidak kita sudah memperkenalkan produk yang kita miliki. Siapkan saja brosur atau kartu nama untuk dibagikan, siapa tahu suatu saat mereka membutuhkan produk yang kita jual.
3. Terpercaya
Pastikan mengikuti kelompok arisan yang terpercaya. Sudah banyak cerita uang arisan dibawa kabur oleh ketua kelompok. Atau ada pemenang yang menunggak pembayaran setelah menang, padahal arisan masih berjalan. Karena itu, periksa dulu kredibilitas orang-orang yang akan ikut arisan. Hal ini bisa ditanyakan ke anggota yang lain.
4. Tidak berlebihan
Ini yang penting. Jangan bergabung di banyak kelompok arisan. Apalagi kalau orangnya itu-itu saja. Kenapa? Karena banyak kelompok arisan yang mewajibkan acara makan-makan saat kocokan dan biayanya ditanggung yang menang. Atau kalau tidak, mewajibkan uang kas untuk keperluan momen makan di luar saat penutupan arisan. Kalau ada banyak arisan yang kamu ikuti, dikalikan saja jumlah uang yang harus dikeluarkan untuk makan-makan dengan jumlah arisannya.
5. Diinvestasikan
Begitu menang arisan, coba deh uangnya langsung diinvestasikan. Bisa dengan cara membeli emas atau ditabung. Ada juga loh yang mengalokasikan uang hasil arisan untuk membeli barang yang dirasa menunjang produktivitas. Seperti membeli motor demi meringankan ongkos pergi kerja.
Atau untuk menambah modal usaha. Hal seperti ini sah-sah saja. Yang penting jangan sampai uang arisan menguap begitu saja tidak berbekas, atau dibelanjakan hal-hal yang tidak bermanfaat.