Belanja Iklan Digital Terus Tumbuh, Tujuh Profesi Ini Sangat Dibutuhkan
Laporan yang dirilis oleh Nielsen Indonesia menunjukkan, belanja iklan sepanjang tahun 2021 tumbuh 13 persen dibanding tahun sebelumnya. Total belanja iklan mencapai Rp 259 triliun berdasarkan perhitungan gross rate card, yang dialokasikan untuk televisi, kanal digital, radio dan media cetak.
Jika dilihat dari sisi media, televisi masih menjadi saluran iklan utama yang dipilih para brand (78,2 persen) disusul kanal digital (15,9 persen) lalu media cetak (5,5 persen) dan radio (0,4 persen).
Tapi dilihat dari pertumbuhannya, pertumbuhan belanja iklan tertinggi dicatat oleh kategori online services dengan belanja iklan Rp 42,8 triliun. Nilai ini naik 67 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya.
''Kemudahan kustomisasi kanal digital membuat belanja iklannya juga turut beranjak naik,'' jelas Direktur Eksekutif Nielsen Indonesia, Hellen Katherina, dalam siaran persnya.
Sejak Januari 2022, Nielsen sudah memonitor perhitungan iklan secara digital pada platform Facebook, Twitter, Instagram. Nielsen juga akan segera menjangkau Google Engine Ads, Snapchat, bahkan TikTok. Perluasan cakupan ini bertujuan untuk mendapatkan tolak ukur efektivitas iklan digital yang lebih komprehensif dan sesuai dengan kondisi pasar sebenarnya.
Semakin tumbuhnya belanja iklan digital menunjukkan pemasaran secara digital sebagai pilihan strategi yang diambil oleh banyak pemasar. Hal ini berarti semakin besar pula kebutuhan terhadap tenaga kerja yang bisa menyusun strategi pemasaran yang efektif di dunia digital.
Pemasaran di dunia digital dan nondigital merupakan dua hal yang berbeda. Pemasaran digital menuntut keahlian spesifik dan baru yang selalu menyesuaikan dengan pesatnya perkembangan teknologi digital.
Peluang untuk bekerja di bidang pemasaran digital masih terbuka lebar mengingat pertumbuhan belanja iklan yang tinggi belum dibarengi jumlah tenaga ahli di bidang ini.
Hal tersebut tentunya menjadi peluang yang tidak boleh disia-siakan. Berikut profesi yang cukup menjanjikan di tengah tumbuhnya belanja iklan digital.
1. Digital Content Writer
Konten yang menarik dalam akan menentukan keberhasilan pemasaran suatu produk. Penulis konten bertanggung jawab mengisi platform yang digunakan untuk memasarkan produk. Ia harus tahu karakter dari targer pasar yang dituju, hasil yang diharapkan dari pemasaran hingga pemahaman terhadap produk yang dipasarkan.
Yang paling membedakan antara pemasaran digital dan nondigital adalah tingkat interaksinya. Pemasaran digital bersifat lebih interaktif sesuai dengan karakter dunia digital yang dinamis.
Itulah sebabnya, seorang penulis konten harus mampu mengikuti perkembangan terkini dunia digital, sekaligus menciptakan tren baru yang menunjang pemasaran produknya.
Platform yang digunakan oleh penulis konten sangat bervariasi, mulai dari dari berupa media sosial, website, bahkan blog.
2. User Interface (UI) Designer
Pada dasarnya profesi ini mirip dengan profesi desainer grafis, hanya saja dalam bentuk yang lebih spesifik. Apabila desainer grafis membuat desain untuk materi cetak, UI designer akan membuat desain sesuai dengan platform yang akan digunakan untuk pemasaran. Bisa berupa website, mobile application dan digital asset designer.
3. Search Engine Optimization (SEO) Expert
Spesialis optimalisasi mesin pencari bertugas mengoptimalkan konten-konten agar mudah dijangkau. Saat ini mesin pencari (search engine) menjadi cara yang lazim digunakan untuk mencari informasi, termasuk ketika seseorang ingin mencari produk yang akan dibelinya.
Para ahli SEO inilah yang akan merumuskan kata kunci (keyword) apa yang tepat bagi sebuah produk agar produk tersebut dapat ditemukan dengan mudah melalui mesin pencari. Semakin jelas kata kunci yang digunakan akan semakin mudah produk muncul di daftar pencarian.
4. Developer
Profesi developer terbagi menjadi dua kelompok berdasarkan bagian yang diprogram, yaitu Front-End Developer dan Back-End Developer.
Front-End Developer bertugas untuk menyusun tampilan sebuah website atau aplikasi. Sedangkan Back-End Developer bertanggung jawab untuk mengelola sistem yang berada di balik tampilan sebuah website atau aplikasi.
5. Paid Ads Specialist
Iklan online berbayar merupakan unsur penunjang utama pemasaran digital. Spesialis iklan berbayar bertugas untuk merancang dan mengelola strategi periklanan di dunia digital seperti Google Ads, YouTube Ads, Facebook Ads, dan lain-lain.
Profesi ini juga berkewajiban menyusun target iklan, menghitung biaya per klik aktual (CPC), hingga menganalisa dan membuat laporan performa suatu iklan.
6. Social Media Marketer
Tugasnya adalah memasarkan produk atau jasa secara digital. Sebagai salah satu ujung tombak dalam pemasaran digital, profesi ini menuntut kemampuan yang luas mulai dari kemampuan berinteraksi dengan berbagai kalangan hingga menyusun materi iklan.
7. Digital Strategist
Digital strategist bertugas untuk menyusun konsep dan ide untuk digital campaign secara keseluruhan. Strategi yang disusunnya akan diterjemahkan menjadi lebih spesifik oleh bagian lain.
Nah setelah tahu jenis profesi apa saja yang dibutuhkan, kamu bisa memilih bidang mana yang sesuai dengan minat dan kemampuanmu. Apabila masih merasa belum cukup mumpuni, kamu bisa mempelajarinya lebih jauh melalui sumber-sumber yang banyak tersebar di dunia digital. Bisa juga mengambil jalur pendidikan formal maupun informal terkait dengan bidang yang kamu minati.