Home > Uang

Resesi Ekonomi?? Kita Kena PHK, Gaji Turun? Nikah Jadi Batal!

Apa itu resesi ekonomi? Apa hidup kita makin susah atau makin sengsara?
Jika kepala keluarga kena PHK, resesi ekonomi dimulai!
Jika kepala keluarga kena PHK, resesi ekonomi dimulai!

Resesi ekonomi sedang melanda dunia sejak pandemi Covid-19. Kehidupan yang susah karena pembatasan dan masalah kesehatan, ditambah makin runyam dengan adanya resesi ekonomi.

Resesi ekonomi itu tidak hanya menjadi isu negara. Dampak resesi ekonomi pun sampai kepada individu-individu, mulai dari pengusaha sampai tukang servis AC. Dari pemain bola sampai driver ojol. Dari perusahaan besar sampai UMKM.

Jika teman kamu kena PHK, itu belum resesi. Jika tetangga kamu dipotong gajinya, itu belum resesi. Tapi jika kamu yang kena PHK, itu baru resesi. Sesederhana itu.

Secara ilmu ekonomi, resesi ekonomi berarti kemerosotan ekonomi. Resesi ekonomi merupakan penurunan aktivitas ekonomi yang ditandai dengan turunnya pendapatan, anjloknya produksi barang, hingga terjadi PHK besar-besaran.

Jika kegiatan ekonomi --yang biasa disebut sebagai pertumbuhan ekonomi-- turun sampai negatif dalam dua kuartal berturut-turut maka resesi baru terjadi. Jadi, resesi ekonomi itu diindikasikan dari negatifnya pertumbuhan ekonomi selama dua kuartal berturut-turut.

Misalnya, jika sebuah kegiatan ekonomi turun seminggu, dua minggu, atau cuma sehari, belum bisa dikatakan resesi. Mungkin baru bisa dikatakan sebagai indikator ke arah resesi.

Pertumbuhan ekonomi negatif itu bisa kita lihat dari pedagang gorengan misalnya. Pada bulan-bulan sebelumnya satu pedagang gorengan menghasilkan pendapatan Rp 10 juta per bulan. Namun, selama enam sampai delapan bulan berikutnya, rata-rata pendapatan si pedagang tinggal Rp 3 juta.

Kemudian, pedagang gorengan ini yang tadinya mempunyai lima karyawan, sekarang menyisakan dua karyawan saja. Jika tren ini terjadi pada ribuan pedagang gorengan lainnya, maka ini tanda-tanda pertumbuhan ekonomi pedagangan gorengan se-wilayah itu negatif.

Pertumbuhan ekonomi negatif juga bisa dilihat jelas dari pendapatan atau gaji kita sebagai pegawai. Jika satu pegawai mengalami pemotongan gaji, belum resesi. Tapi jika ada jutaan pegawai di Indonesia mengalami hal yang sama, maka resesi sudah terjadi. Apalagi, jika sampai terjadi PHK.

Indikator resesi lainnya terkait dengan tingkat inflasi tinggi dan suku bunga yang tinggi juga. Kebijakan suku bunga bank tinggi oleh bank sentral bertujuan untuk meredam inflasi, supaya daya beli masyarakat bisa terjaga lagi.

Namun, inflasi rendah atau bahkan sampai negatif alias deflasi juga berisiko besar menyebabkan resesi. Deflasi berarti perusahaan mengurangi produksi barang, penjualan tidak laku, UMKM tidak bisa membayar gaji pegawai, dan pendapatan kita minus.

Resesi berlangsung bulanan dengan tenggat paling lama 18 bulan. Namun, resesi ekonomi memberikan dampak buruk terhadap ekonomi sebuah negara, bahkan bisa sampai menimbulkan depresi ekonomi.

Penyebab Resesi

Ada tiga penyebab atau faktor munculnya resesi ekonomi.

× Image